Jatuh Cinta
(Bonita)la la la . . .
ku telah jatuh cinta
pada hidupku
semua suka dan cita
juga semua hancurkuku pernah merasakan terbang tinggi
setinggi lengkung senyumku ini
bunga-bunga bermekaran di hati
sebelum dia tinggalkan ku sendirila la la . . .
ku telah jatuh
cinta pada hidupku
semua suka dan cita
juga semua harukudi saat cita-cita diri ini
mengalir bagai air tanpa henti
terkadang arusnya menenggelamkanku
peduli apa ku kan terus melajula la la . . .
ku telah jatuh cinta
pada hidupku
semua suka dan cita
juga semua hancurkuketika ku berada di persimpangan hidup
yang kini sedang aku jalani
aku akan terus mengikuti kata hati
berdoa semoga ku benar berdiri nantiku telah jatuh cinta pada hidupku
walau banyak penghalang
ku ‘kan terus melaju
Sebuah lagu dari Bonita, yang menurut saya, liriknya begitu dalam, tapi lugas. Mengenai bagaimana hidup bisa terdiri dari berbagai suka dan duka, yang saling melengkapi. Dan bersyukur pada semua yang terjadi dalam hidup, adalah sebuah statement yang mudah diucapkan, namun kadang sulit dilakukan.
Ajakan untuk “jatuh cinta” pada hidup, terasa mudah ketika banyak hal yang kita harapkan, tercapai; ketika masalah tidak terlalu mengganggu keseharian; ketika semua pertanyaan dapat langsung menemukan jawabannya. Tapi ketika masalah tidak henti menerpa, ketika harapan dan kenyataan terasa sangat timpang, ketika mimpi hanyalah mimpi yang tak akan tergapai, dan pahit terasa hingga ke dalam hati, akankah kita “jatuh cinta” pada hidup?
hmm…seperti post sebelumnya yang bahagia adalah sebuah pilihan..
jatuh cinta ni juga sebuah pilihan kan.
dan ketika kita sudah jatuh cinta sama hidup, walaupun banyak masalah yang datang, kita tetep bahagia..(mungkin)
yes!
betul sekali, hidup adalah pilihan. Tapi ketika kita diberi kehidupan oleh Yang Maha Kuasa, apakah kita punya pilihan? Sepertinya tidak, dan ketika Tuhan sudah memberikan kehidupan, tugas kita adalah menjalani dengan sebaik-baiknya. Tentunya dengan melakukan pilihan-pilihan. :)
Saya meresapi lirik lagu ini sebagai sebuah “reminder”, ketika kita merasa hidup kita sudah tidak layak dicintai, toh ternyata kita tetap harus menerima semua suka dan duka yang terjadi dalam hidup ini. Maka ketika membenci hidup tidak lebih baik daripada mencintainya, mengapa pilih yang negatif? :)