“Kamu punya mimpi?”
Bukan, saya bukan upline MLM yang lagi cari downline. Hanya saja kata-kata tersebut mengingatkan saya pada sesuatu. Pada kamu.
Untuk saya, kamu itu seperti mimpi. Muncul di saat saya sedang tertidur. Sedang lelah dengan semua hal.
Kata orang, mimpi itu sebenarnya apa yang sedang kita pikirkan di alam bawah sadar kita. Tanpa kita sadari, mereka muncul di dalam tidur. Ketika pikiran sedang kosong-kosongnya. Ketika mata menutup dan gelap total menyelimuti.
Dan ternyata, kamulah keinginan alam bawah sadar saya. Tanpa bisa saya atur. Tanpa pernah saya duga.
Tapi setiap mimpi akan punya akhir; yakni ketika kita terbangun.
Mimpi menghilang justru ketika mata kita terbuka. Mimpi menghilang karena katanya mimpi dan kenyataan merupakan dua dunia yang berbeda. Dan katanya pula, kita tidak bisa menjalani mimpi dan kenyataan secara bersamaan.
Tapi bagi saya, yang bisa kita lakukan tidaklah hanya terbangun. Tapi kita juga bisa berdiri. Dan berjalan. Dan berusaha.
Menjadi jembatan antara dua dunia yang berbeda. Mengubah mimpinya menjadi realita. Merasakan mimpinya dengan mata terbuka, bukan tertutup.
Semua mimpi butuh orang yang bersedia memulai proses mewujudkan mimpinya.
I can’t tell where the journey will end; but I know where to start.
And I start with loving you.
waaaaaa so sweet sekali, hahahahahaha, kirain ini tentang MLM.
Mimpi adalah bunga tidur, bisa jadi keinginan yang tidak tercapai di alam nyata, bisa jadi harapan-harapan masa depan di aalm nyata.